Masalah Pada Perkembangan I
Studi
kasus :
Pengalaman
yang menjadi studi kasus kelompok kami bercerita tentang pengalaman seorang
laki-laki berinisial X. X adalah laki-laki yang mempunyai sikap, hobi seperti
laki-laki pada umumnya. X lebih suka berteman dengan perempuan dibandingkan
berteman dengan laki-laki. Setiap istirahat, X lebih suka berkumpul, jajan, dan
mengobrol dengan perempuan. X juga suka berperilaku dan berdandan layaknya
seorang perempuan seperti X suka membawa bedak, memakai pemutih, gaya
berpekaian dan lain-lain.
Teman-teman sekelas X pada saat itu menganggap hal
tersebut wajar karena teman sekelas berpikir bahwa X kelebihan hormone estrogen
atau hormone estrogen dan testosterone sama. Tetapi pendapat kami semua berubah
saat X bercerita tentang masa kecilnya di depan kelas. X bercerita bahwa dulu
dia tidak seperti sekarang. Hal seperti sekarang ini muncul Karen X tidak
terlalu suka dengan ayahnya. Sambil menahan tangis X mengatakan bahwa saat
kecil ayahnya menikah lagi dengan seorang perempuan dan mempunyai anak, karena
menikah dua kali juga, ayahnya kehilangan pekerjaan sebagai seorang PNS. Sejak
menikah juga ayahnya jarang sekali atau bahkan tidak pernah datang ke rumah X
(rumah istri kedua dan rumah X berbeda). Ayah X juga jarang memberikan nafkah
kepada ibu X. Pernah Ayah X pulang ke rumah dan memarahi ibu X dan X. Lebih
dari sekali X dan kakaknya terkena pukulan dan tamparan ayah mereka. X
mengatakan di depan kelas sambil menangis, “ Waktu aku kecil aku suka ngiri
kalu liat anak kecil digendong sama ayah, jalan-jalan sama ayah karena aku ga
pernah ngerasain itu.”
Sejak saat itu hubungan X dan ayahnya mulai renggang
walaupun sekarang X mengatakan bahwa hubungan ayahku dan ibuku sudah mulai
membaik, tapi X tidak terlalu dekat dengan ayahnya.
Penyebab
:
trauma pada ayahnya disebabkan perilaku buruj
sang ayah saat X masih kecil
Aliran
:
aliran empiris karena saat ayah X belum
menikah, X baik-baik saja tetapi saat ayah X menikah, X mulai trauma dan
menimbulkan masalah pada perkembangan X
Tugas
perkembangan yang terganggu :
tugas saat anak sekolah, yaitu saat anak
mulai menyadari perannya masing-masing
Pemecahan
masalah :
pertama, membawa X pada psikolog untuk mengobati
traumanya
kedua,
mengusahakan agar teman-teman sekelas terutama laki-laki untuk mengajak X dalam berbagai kegiatan agar
ketiga,
member penjelasan kepada orang tua X terutama ayahnya tentang permasalahan yang
dialami X
kelompok 4
Neng Risa Solihah
1203097
Ine Krisnawati 1203093
Fathonah Nur Azizah
1203092
Rhein Renata Kalisa
1205914
Yanti Nurvitasari
1202548
Masalah :
Tugas-tugas perkembangan bagi anak usia 8 tahun ( usia
sekolah) tidak berlangsung baik. Ishaan belum dapat menulis, membaca, berhitung
dan melakukan hal-hal lain seperti teman-teman seusianya. Kemampuan sosialisi
dalam keluarga, teman, dan orang-orang disekitarnya tidak baik.
Faktor-faktor Penyebab Masalah :
Faktor bawaan ( Disleksia)
Keluarga dan lingkungannya yang
tidak mengetahui akar permasalahan perkembangan Ishaan
Solusi dan Saran :
Ishaan diserahkan kepada orang yang
tepat, yang mengerti masalah disleksianya dan dapat mengembangkan potensi diri
Ishaan.
Memberi pengertian pada keluarga dan
lingkungan sekitarnya tentang kespesial-an Ishaan agar memberikan perhatian
khusus dan support untuknya.
Sumber : http://www.taarezameenpar.com/
Kelompok 5
Pendidikan
Biologi B 2012
Universitas
Pendidikan Indonesia
Fippy
Seftiviawinata 1203090
Listia Eka
Suci S 1206633
Ruruh Tyas
Wening 1206204
Muhammad
Dika Harliadi 1205720
Lisna Kurnia
Sari 1203094
Cerita ini memang sangat marak, di kehidupan remaja khususnya. Namun, dalam menyikapi setiap persoalan dalam kehidupan kita termasuk masalah di atas kita harus bisa tetap berada dalam jalan yang lurus, dalam jalan yang memang memberikan jalan terbaik bagi diri, keluarga , maupun lingkungan kita. Setiap persoalan yang menempa kita, pada dasarnya adalah untuk mengantarkan kita ke arah perkembangan kepribadian menuju pola pikir dan tinghkah laku yang mencerminkan seorang yang dewasa. Kasus di atas dapat memberikan pelajaran penting bagi kita, bahwa masalah hadir untuk dihadapi dengan bijak, bukan untuk dijadikan alasan ataupun bahkan melarikan diri sehingga kita terjerumus di jalan yang tidak pantas. Ketika kita lelah dikejar oleh berbagai permasalahan, maka buatlah permasalahan itu lelah mengejar kita. Buatlah hidup ini semudah mungkin, karena sesuatu pasti akan indah pada waktu yang tepat.
ReplyDeletememang kasus ini sering terjadi pada anak laki-laki, faktor eksternal di keluarga yang sering menjadi faktor utama perubahan sikap remaja laki-laki. seharusnya, jika menemui anak seperti ini harus di dekati malalui hati ke hati dan merubahnya atau mengembalikan kembali secara perlahan dan hati-hati. untuk kasus ini ingatkan bahwa dia memiliki tanggungan seorang ibu yang membutuhkan sosok lelaki. jika dia menjadi "kewanita-wanitaan" maka siapa lagi yang akan menjaga ibunya.
ReplyDeleteuntuk pengetikan tolong perhatikan lagi, karena ada beberapa kata yang salah dalam pengetikan, terima kasih.
ni wayan dewi pertiwi nirmala fikramandya 1205762
Pada kasus yang di kemukakan oleh kelompok 4 saya ingin menambahkan penyebab X menjadi laki-laki yang berperilaku seperti perempuan.
ReplyDeletepenyebabnya karena X selalu bergaul dengan perempuan
Terkadang laki-laki yang kewani wanitaan sering dianggap biasa oleh teman teman sebayanya, menurut saya laki-laki seperti ini harus diperiksakan ke psikolog selain itu juga teman-temannya harus mengarahkan dia ke perannya sebagai laki laki (ditha ayu widhasari 1205603)
ReplyDeleteTerkadang laki-laki yang kewani wanitaan sering dianggap biasa oleh teman teman sebayanya, menurut saya laki-laki seperti ini harus diperiksakan ke psikolog selain itu juga teman-temannya harus mengarahkan dia ke perannya sebagai laki laki (ditha ayu widhasari 1205603)
ReplyDeleteTerkadang laki-laki yang kewani wanitaan sering dianggap biasa oleh teman teman sebayanya, menurut saya laki-laki seperti ini harus diperiksakan ke psikolog selain itu juga teman-temannya harus mengarahkan dia ke perannya sebagai laki laki (ditha ayu widhasari 1205603)
ReplyDeleteSaya mau menambahkan problem solving dari kasus ini yaitu dengan cara pendekatan agama . Karena akan menjadi argumen yang kuat ketika dia 'nyaman' dengan keadaan seperti itu . Kita bawa dia ke ahli agama dan jelaskan bahwa kita manusia diciptakan sempurna sesuai kodratnya
ReplyDeleteSaya akan menambahkan problem solving dari permasalahan tersebut yaitu dengan cara pendekatan agama . Karena akan menjadi argumen yang kuat ketika dia 'nyaman' dengan keadaan seperti itu . Kita bawa dia ke ahli agama dan jelaskan bahwa kita manusia diciptakan sempurna sesuai kodratnya (Muhammad Dika Harliadi 1205720)
ReplyDelete